rancangan

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 14 Desember 2011

BUDIDAYA TANAMAN COKLAT

Budidaya Tanaman Coklat

Prospek Besar Budidaya Tanaman Cokelat
Tanaman cokelat di Indonesia pertama kali dibudidayakan pada 1921 dan berkembang pesat di daerah-daerah pulau Jawa. Sekarang tanaman cokelat sudah menyebar di seluruh Indonesia. Perkembangan cokelat sangat pesat, karena semakin meningkatnya kebutuhan akan tanaman jenis itu, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor.
Syarat tumbuh
Bila kita ingin mengembangkan budidaya tanaman cokelat yang perlu diperhatikan adalah daerah tanam ketinggiannya tidak lebih dari 800 meter di atas permukaan air laut, dengan suhu 30º C – 32º C (maksimum) dan 18º C – 21º C (minimum) dengan pH 5,6 – 7,2 serta daerah yang bercurah hujan 1100 mm/tahun – 3000 mm/tahun.
Pembibitan
Biji hendaknya berasal dari pohon yang sehat, produksi tinggi, dan berbuah sepanjang tahun. Biji diambil dari bagian tengah buah dan pulpnya belum mengering. Kalau pulpnya sudah kering biasanya biji sudah berkecambah di dalam buah dan sebaiknya jangan dijadikan bahan tanaman.
Sebelum dikecambahkan biji harus dibersihkan dari pulp yang menempel dengan cara menggosok biji bercampur abu dapur. Hal ini untuk menghindarkan tumbuhnya jamur dan serangga semut. Setelah itu biji dijemur namun jangan sampai keriput. Biji dikecambahkan di bedengan pada media pasir setebal 20 cm yang diberi naungan setinggi 1,5 cm di sisi timur dan 2 cm di sisi barat.
Panen
 Sejak dari fase pertumbuhan sampai menjadi buah matang memerlukan waktu kurang lebih 5 bulan. Buah matang dicirikan dengan perubahan warna kulit buah dan biji yang melepas dari kulit bagian dalam. Bila buah diguncang biasanya berbunyi. Perubahan warna dan pengelompokan warna kelas kematangan buah lihat tabel.
Perubahan Warna Bagian Kulit Buah yang Mengalami Perubahan Warna Kelas Kematangan Buah Kuning Pada alur buah C Kuning Pada alur dan punggung alur buah B Kuning Pada seluruh permukaan buah A Kuning Tua Pada seluruh permukaan buah A+ Pada saat memanen buah harus diusahakan agar tidak melukai batang atau cabang yang ditumbuhi buah dan dipotong tepat pada tangkai buah. Luka pada batang dan cabang mengakibatkan bunga tidak tumbuh lagi pada periode berikutnya.
Penyakit
Adanya bercak hitam kecil tidak teratur serta pengeringan dan pengeriputan mengakibatkan daun gugur, di ujung tunas menyebabkan tumbuhnya banyak tunas muda dengan ruas pendek. Pada buah mudanya terlihat gejala bercak coklat diikuti dengan pertumbuhan buah yang aneh bentuknya. Infeksi berawal dari ujung atau pangkal buah. Beberapa hari kemudian buah akan mengering dan mati. Pengendalian dengan menggunakan fungsida dan sanitasi lingkungan, serta memberi jalur penuh dengan areal pertanaman karet

0 komentar:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP